Sunday, October 28, 2012

Pemprov Segera Garap 77 Desa Miskin Penerima Gerbang Sadu

Pemprov Segera Garap 77 Desa Miskin Penerima Gerbang Sadu

Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen kuat untuk mengentaskan kemisikinan salah satunya melalui program Gerbangsadu (Gerakan Pembangunda Desa Terpadu) Mandara. Setelah menggarap 5 Desa yang memiliki tingkat kemiskinan di atas 35 % di awal 2012, Pemprov Bali melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Bali kembali mengucurkan dana sebesar 77 milyar bagi 77 desa miskin di Bali di Anggaran Perubahan. Demikian terungkap dalam konferensi pers yang digelar di press room Biro Humas Setda Provinsi Bali, Selasa (18/9).
Dalam jumpa pers itu juga terungkap bahwa dana ini nantinya akan dipergunakan untuk menggerakan ekonomi kerakyatan dengan mengembangkan potensi di masing-masing desa tersebut. Sebesar 80 persen dari dananya dipergunakan bagi pengembangan Usaha Ekonomi Produktif dan 20 % sisanya digunakan bagi pembangunan desa yang bersifat fisik.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Bali, I Putu Astawa, dana yang besarnya masing-masing sebesar 1 milyar untuk setiap desa itu akan turun pada bulan November. Untuk itu aparat desa terkait  diwajibkan membuat proposal mengenai potensi desa yang bisa dikembangkan dengan bantuan dana yang dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2012.  “Paling lambat kami kami terima proposal itu 25 September ini, tetapi sudah banyak desa yang mengumpulkan proposalnya kepada kami,” tambah Astawa. Nantinya setelah dilakukan verifikasi, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada masyarakat desa di antaranya bagi pelaksana Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), pengawas, dan kepala desa.
Ia menyatakan bahwa dana itu akan dikelola secara terus menerus dan tetap akan dipantau penggunaannya.
Sejak digulirkan di awal tahun 2102 Pemerintah Provinsi Bali, Gerbangsadu menyasar 5 desa sebagai pilot project , dan mulai menampakan hasil yang nyata. Lima desa rintisan yang menerima bantuan yaitu : Desa Pejarakan (Buleleng), Desa Pejukutan (Buleleng), Desa Songan B (Bangli) , Desa Bebandem ( Karangasem), dan Desa Loka Paksa (Buleleng).  Kelima Perbekel desa penerima bantuan itu , semua menyatakan bahwa program yang dikucurkan Pemprov Bali memberi harapan yang besar bagi geliat ekonomi kerakyatan.
Salah satunya , Perbekel Desa Bebandem , I Gede Partadana, mengatakan bahwa Desa Bebandem mengembangkan potensinya berupa budi daya salak, dan sudah berhasil meraup keuntungan  sebesar Rp. 11 jutaan sampai saat ini.  Sedangkan Perbekel Desa Pejukutan, I Wayan Yudiadnyawan, berusaha mengembangkan potensi desa berupa industri tenun cepuk, dan sudah berhasil meraup keuntungan Rp. 4 jutaan.  Sedangkan tiga desa yang lain belum bisa menghitung keuntungannya karena mayoritas dari mereka banyak mengembangkan potensi peternakan babi, yang memerlukan waktu agak lama dalam perkembangbiakannya.
Seperti dikatakan Putu Astawa, masih banyak kendala-kendala yang dihadapi di lapangan dalam melaksanakan program ini, diantaranya masih sulitnya mensosialisasikan petunjuk teknis, masih sulitnya mencari sdm yang berkualitas, yang kreatif, rajin dan peka terhadap kemiskinan. “Namun demikian Pemprov Bali optimis segera akan dapat menuntaskan kemiskinan di Bali”, ujar Astawa yakin. IKA-MB
Dibaca :112 Short URL: http://metrobali.com/?p=13496

Gubernur Tak Ingin Program Gerbangsadu Gagal

Gubernur Tak Ingin Program Gerbangsadu Gagal

Denpasar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali Made Mangku Pastika tak menginginkan Program Gerbangsadu Mandara gagal dalam pelaksanaannya. Gubernur mengharapkan keseriusan dan peran aktif dari seluruh komponen demi suksesnya pelaksanaan program yang mulai digenjot tahun ini. Selain itu, Gubernur juga sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak yang berkompeten khususnya kalangan akademis dalam menyempurnakan dan memperbaiki program ini. Harapan itu disampaikannya di hadapan peserta seminar Gerbangsadu Mandara di Wiswa Sabha Utama, Senin (22/10).
Lebih lanjut Gubernur mengurai, Gerbangsadu merupakan salah satu program pamungkas dari Pemprov Bali untuk terus menekan angka kemiskinan. Dari data yang ada, jumlah penduduk miskin di Provinsi Bali terus mengalami penurunan. Data penduduk miskin pada tahun 2008 tercatat sebesar 6,17 persen dan pada tahun 2012 menurun hingga 4,18 persen. “Posisi ini menempatkan Bali berada pada peringkat kedua secara nasional sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin terkecil di Indonesia setelah DKI Jakarta,” imbuhnya.
Berbagai upaya memang telah dilakukan Pemprov Bali seperti Bedah Rumah, JKBM, Bea Siswa Miskin, Simantri, Jamkrida dan lain sebagainya. Namun mengingat kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat miskin, berbagai upaya tersebut masih dirasa belum cukup.
“Upaya penanggulangan kemiskinan memerlukan strategi terobosan yang komprehensif, terpadu dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat,” imbuhnya. Selain itu, penanggulangan kemiskinan juga memerlukan intervensi berbagai program dari berbagai pihak untuk dapat diselesaikan secara holistik.
Program Gerbangsadu merupakan strategi Pemprov Bali dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menitikberatkan pada pengembangan usaha ekonomi masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki dan berorientasi pada kebutuhan pasar sehingga masyarakat miskin nantinya akan mampu menghasilkan pendapatan.
Dikatakan, dalam program ini, masyarakat diberikan peluang seluas-luasnya untuk mengambil peran secara langsung dalam seluruh proses pengelolaan pembangunan baik secara perorangan maupun kelompok. “Pada intinya, program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk berwirausaha,” imbuhnya.
Tahun ini, Program Gerbangsadu menyasar 82 desa yang tingkat kemiskinannya di atas 35 persen. Dari jumlah tersebut, lima desa telah menjadi pilot project dan mulai melaksanakan program ini sejak bulan April lalu. Sementara 77 desa lainnya masih dalam tahap verifikasi dan dananya akan mulai dikucurkan Nopember mendatang. Gerbangsadu yang dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai program lainnya diharapkan bisa mempercepat pengentasan kemiskinan di Pulau Dewata. IKA-MB

Dibaca :55 Short URL: http://metrobali.com/?p=15669

Monday, October 22, 2012

Gubernur Bali Rancang Program Gerbang Sadu

Denpasar, 3/1 (Seputarbali.com) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, pihaknya merancang program gerakan pembangunan desa terpadu (Gerbang Sadu) pada 2012.

"Untuk tahap awal akan dipilih lima desa di Bali sebagai proyek rintisan dalam program ini," kata gubernur di Denpasar, Selasa.

Seusai pelantikan pejabat struktural eselon I dan II itu, ia mengatakan, masing-masing desa akan diberikan bantuan dana sebesar Rp1 miliar.

Menurut dia, bantuan tersebut dimaksudkan untuk menggerakkan perekonomian pedesaan setempat yang selama ini masih tetap di bawah garis kemiskinan.

"Seperti apa nanti program kegiatannya, kita akan bahas segera. Yang jelas tujuannya menggerakkan perekonomian desa bersangkutan," katanya Gubernur Pastika.

Dikatakan, kriteria desa yang akan dipilih, antara lain angka kemiskinannya mencapai di atas 35 persen, juga faktor sumber daya manusia yang sangat minim.

Berdasarkan data saat ini, dari 706 desa yang ada di Bali, masih tercatat 82 desa yang tergolong miskin.

Selain program Gerbang Sadu ini, kata Mangku Pastika, program yang selama ini sedang berjalan di antaranya bedah rumah dan sistem pertanian terpadu (simantri) serta jaminan kesehatan Bali Mandara (JKBM) tetap dilanjutkan.

"Program untuk mengentaskan kemiskinan tersebut tetap dilaksanakan, dan hal itu sudah terbukti bermanfaat bagi warga. Seperti JKBM, sebelum ada program ini warga masyarakat kurang mampu enggan untuk memeriksakan penyakitnya ke puskesmas atau ke rumah sakit pemerintah," ujarnya.

Alasannya, kata dia, karena mereka tidak memiliki biaya untuk berobat dan mereka lebih banyak membiarkan sakitnya begitu saja.

"Tetapi sekarang dengan program JKBM, warga kurang mampu tidak perlu lagi ragu untuk datang ke puskesmas atau ke rumah sakit daerah sebab tidak dikenakan biaya atau gratis," kata Mangku Pastika.(ant)